Wednesday, October 10, 2018

Andai Kebohongan Ratna Sarumpaet Tidak Terbongkar,Inilah Yg Akan Terjadi

KabarSyantik - Media sosial akan gaduh sebagai media awal beredarnya kabar bahwa Ratna Sarumpaet (RS). Gambar-gambar dibagikan dari akun yang satu ke akun yang lain dilengkapi dengan narasi singkat memainkan emosi. Ujaran kebencian, celaan, hinaan, dan kutukan terhadap penguasa tidak akan bisa dibendung.
Di mimbar-mimbar, di kafe-kafe, di forum-forum, provokasi atas nama solidaritas akan menggema. Teriakan bela RS akan menembus seantero negeri akan menggugah emosi. Pamflet-pamflet bergambarkan muka lebam RS akan menghiasi Indonesia.

Andai Kebohongan Ratna Sarumpaet Tidak Terbongkar, Inilah Yg Terjadi



Orasi dan provokasinya itu loh. Pikirkan sendiri dech bahayanya.
Eggi Sudjana dan Fahri akan mengeriakkan kata: LAWAN. Atas dasar kemanusiaam, demi membela kebenaran, demi menegakkan keadilan, demi keberpihakan pada yang tertindas, demi demokrasi Pancasila, demi kebebasan menyatakan pendapat dan demi menjamin keutuhan Pancasila hanya ada satu jalan, lawan. Dan untuk melawan tidak cukup hanya teriak di dalam ruangan. Seluruh Indonesia harus melihat bahwa kita tidak diam ketika kezaliman terjadi. Kita harus turun ke jalan, menuntut keadilan bagi bu Ratna, sang pejuang kebenaran.

Dengan provokasi seperti dalam video ini, apa yang akan terjadi jika kasus Ratna tidak terbongkar?
Apakah kamu mau, kebebasanmu diberangus? Apakah kamu tega melihat ibu-ibu dianiaya? Apakah kamu hanya duduk diam ketika bangsa ini dirusak? Kalau tidak mau, maka satu cara, lawan. Cara melawan kita jadikan Jakarta dan kota-kota besar kita masing-masing menjadi lautan manusia yang memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan. Takbir…………..!
Hanum Rais akan menggelorakan hati para wanita Aceh, sang generasi penerus Cut Nyak Dien. Wahai wanita, Ratna adalah pejuang keadilan dan kemerdekaan. Dialah Cut Nyak Dien masa kini. Dialah ibu kita. Dia berjuang untuk bangsa, dia berjuang untuk kita, hai para kaum ibu. Apakah kita hanya diam saja menangis? Apakah kesedihan ibu Ratna bukan kesedihan kita? Tidak. Kita harus membela Ratna. Cara satu-satunya hanya satu, lawan. Apakah Anda siap melawan?
Pada momentum tertentu, setelah emosi publik sudah sampai pada titik didihnya, jalan-jalan di kota-kota akan penuh dengan manusia. Hanya butuh sedikit dorongan, rakyat akan dengan suka rela menyampaikan dukungannya dan turun ke jalan. Setiap orang akan dengan sukarela pula membawa spanduk, poster, serta pamflet mereka masing-masing.
Sebab siapa yang tidak iba, wanita 70 tahun dianiaya sampai wajahnya lebam, bengkak dan membiru, hanya karena nafsu berkuasa? Tidak ada. Semua orang akan bersimpati kepada Ratna. Tinggal cebong die heartsajalah yang akan memilih diam tak berkuti.
Kepolisian, penguasa dan para pejabat akan disalahkan, ditekan, dan dipaksa menangkap pelaku. Penegak hukum pun akan kelimpungan sebab wanita tua 70-an tahun itu sudah tiba di seberang. Siapa yang akan ditanya? Bagaimana menangkap pelaku tanpa keterangan korban? Bagaimana kasus penganiayaan akan selesai jika korban dan pelaku tidak jelas.
Semakin kepolisian tidak berhasil, semakin disalahkan, semakin banyak orang marah, semakin pemerintah tidak dipercayai, semakin rakyat mudah diprovokasi. Rakyat akan berontak. Rakyat akan melawan. Rakyat akan meminta Jokowi turun, karena dianggap tidak mampu mengelola dan menjaga negara serta gagal memimpin dengan adil.
Hanya menunggu waktu, Indonesia akan chaos. Korban gempa akan terlantar. Acara IMF-WB akan kacau balau. Negara sibuk mengatasi perlawanan rakyatnya sendiri. Negara akan melawan rakyat yang tak tahu apa-apa. Dengan kemarahan yang sudah memuncak, maka kerusuhan dan bentrokan antara kepolisian dan demonstran pasti tidak akan bisa dihindari.
Mesin provokasi akan semakin gencar menghantam pemerintah. Aktivis, seniman, politisi, mahasiswa dan ormas akan satu suara membela RS, menuntut keadilan, mencari kebenaran, dan menurunkan Jokowi. Tujuan utama adalah menurunkan Jokowi. Jika tidak turun pun, sudah terbukti dia tidak bisa mengelola ekonomi, keamanan, dan lain sebagainya. Keji, biadab, mengerikan, dan sangat berbahayalah memang.
Tiba-tiba……
Kepolisian membongkar kebohongan Ratna dengan cepat dengan data yang lengkap. Ratna tidak bisa mengelak. Terpaksa dia mengakui kebohongannya. Pagi hari kepolisian rilis hasil penyelidikan, sore harinya Ratna mengakui kebohongannya. Malam berikutnya, Prabowo dan gerombolannya meminta maaf dan mengakui diri grusah-grusuh.
Serangan, strategi, dan target yang sudah tertata rapi pun buyar seketika dan berbalik bagai halilintar menghantam tepat di jantung sendiri. Pamflet yang sudah dicetak tidak mungkin dikembalikan lagi. Provokasi Fahri, Fadli, Egy, Sugik dan lain sebagainya tidak mungkin ditarik lagi. Sudah terlambat.
Terima kasih kepada kepolisian telah membongkar kasus kebohongan ini dengan cepat. Kalau tidak cepat, mungkin hari ini, Indonesia sudah gaduh dan chaos. Tuhan masih sayang pada Indonesia ini.

Kalau sekarang mereka meminta menghentikan kasus ini, maka itu tanda mereka memang sedang ketakutan dan resah luar biasa. Mendadak yang tidak waras mengajak kita jadi waras. Kan kampret.Tamat

Baca Juga :

1.Cara Buka Web Yang Ke Blokir Internet Positif Di Indo



Sumber : Seword

No comments:

Post a Comment